PGN dan PTBA Jalin Kerja Sama, Gas Baru Bara Siap Dikirim

oleh

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berkolaborasi dalam proyek ambisius pengembangan Synthetic Natural Gas (SNG) dari batu bara. Inisiatif ini merupakan langkah strategis dalam diversifikasi pasokan energi nasional, sekaligus upaya memperkuat ketahanan energi Indonesia di tengah fluktuasi harga energi global.

Proyek ini memanfaatkan cadangan batu bara peringkat rendah (low-rank coal) PTBA di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Lokasi tambang yang berdekatan dengan jaringan pipa transmisi PGN di Pagardewa, Sumatera Selatan, menawarkan efisiensi biaya pembangunan infrastruktur. Potensi penghematan ini menjadi nilai tambah yang signifikan bagi keberhasilan proyek.

Studi Kelayakan dan Tahapan Proyek

Sepanjang tahun 2025, fokus utama kedua perusahaan adalah melakukan studi kelayakan yang komprehensif. Studi ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari analisis potensi produksi SNG, perencanaan jaringan pipa distribusi, hingga pengembangan model bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan. Hasil studi kelayakan ini akan menjadi dasar pengambilan keputusan investasi selanjutnya.

Studi kelayakan ini akan melibatkan berbagai pakar dan konsultan terkemuka di bidangnya. Aspek lingkungan dan dampak sosial dari proyek juga akan menjadi perhatian utama, guna memastikan proyek ini berjalan berkelanjutan dan ramah lingkungan. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses studi kelayakan ini akan diutamakan.

Potensi dan Manfaat SNG

Synthetic Natural Gas (SNG) merupakan gas buatan yang diproduksi dari batu bara melalui proses pengolahan. Sifat dan karakteristik SNG menyerupai gas bumi, sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar dan bahan baku industri. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor gas.

Pasokan SNG diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan PGN yang ada, khususnya industri di Jawa Barat yang saat ini menghadapi tantangan pasokan gas. Dengan adanya pasokan SNG yang stabil, diharapkan dapat menunjang pertumbuhan industri di wilayah tersebut dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional.

Kerjasama dan Dukungan Pemerintah

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, menekankan bahwa inisiatif ini selaras dengan prioritas pemerintah dalam hilirisasi dan kemandirian energi. PGN berkomitmen untuk berkoordinasi erat dengan Kementerian ESDM, Holding Migas Pertamina, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan keberhasilan proyek ini.

Kerja sama yang erat antara PGN dan PTBA, didukung penuh oleh pemerintah, diharapkan dapat menciptakan sinergi yang positif. Hal ini akan mempercepat proses pembangunan infrastruktur dan memastikan keberlangsungan proyek SNG dalam jangka panjang.

Diversifikasi Energi Berkelanjutan

Selain proyek SNG, PGN juga aktif dalam pengembangan sumber energi alternatif lain yang berkelanjutan, seperti proyek Biomethane. Proyek ini memanfaatkan limbah cair kelapa sawit (POME) untuk menghasilkan biogas, yang kemudian diolah menjadi biomethane dan didistribusikan sebagai Compressed Natural Gas (CNG).

Proyek Biomethane yang dikerjasamakan dengan konsorsium Jepang ini menargetkan commissioning pada Triwulan II 2027 dengan kapasitas 1,2 BBTUD. Inisiatif ini menunjukkan komitmen PGN terhadap keberlanjutan pasokan gas bumi rendah karbon, mendukung target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Kesimpulan

Proyek SNG dari batu bara dan proyek Biomethane merupakan bukti nyata komitmen PGN dalam diversifikasi pasokan energi dan upaya mencapai kemandirian energi nasional. Kolaborasi antara perusahaan swasta dan dukungan pemerintah menjadi kunci keberhasilan proyek-proyek ini, menciptakan masa depan energi Indonesia yang lebih berkelanjutan dan tangguh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.