Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah kendaraan listrik setiap tahunnya.
Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 207 ribu unit kendaraan listrik di Indonesia. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 78 persen dibandingkan tahun 2023 yang hanya berjumlah 116 ribu unit. Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai kebijakan pemerintah, termasuk kemudahan berusaha dan peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyatakan bahwa investasi di sektor kendaraan listrik mencapai Rp 5,63 triliun. Investasi ini dinilai memiliki efek pengganda bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam menciptakan lapangan kerja.
Investasi Kendaraan Listrik dan Pergantian Mitra
Meskipun LG Energy Solution menarik diri dari investasi proyek kendaraan listrik di Indonesia, hal ini tidak menghambat perkembangan sektor ini. Investasi tersebut akan digantikan oleh perusahaan asal Tiongkok, Huayou, yang bergerak di bidang penelitian, pengembangan, dan manufaktur material baterai lithium-ion.
Pergantian investor merupakan hal yang biasa terjadi dalam proyek bisnis berskala besar. Kemenperin memastikan bahwa target pengembangan ekosistem kendaraan listrik tetap berjalan sesuai rencana. Produksi baterai untuk kendaraan listrik pun telah dimulai.
Produksi Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
Saat ini, terdapat beberapa perusahaan yang memproduksi baterai kendaraan listrik di Indonesia. Untuk motor listrik, terdapat PT Industri Ion Energisindo dengan kapasitas produksi 10.000 unit per tahun dan PT Energi Selalu Baru dengan kapasitas 12.000 unit per tahun.
Sementara untuk mobil listrik, PT HLI Green Power (konsorsium Hyundai dan LG) memiliki kapasitas produksi tahap pertama sebesar 10 GWh. Baterai ini akan dipasok ke PT Hyundai Energy Indonesia yang memiliki kapasitas produksi 120 ribu unit baterai pack.
Selain itu, terdapat PT International Chemical Industry dengan kapasitas produksi 100 MWh per tahun, serta PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia dengan kapasitas produksi 17.952 unit per tahun. Keberadaan perusahaan-perusahaan ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mengembangkan industri baterai dalam negeri.
Prospek Pasar Kendaraan Listrik di Indonesia
Gaikindo menilai pasar kendaraan listrik di Indonesia masih sangat menjanjikan. Peluncuran berbagai model kendaraan listrik, baik BEV, HEV, maupun PHEV, menjadi bukti daya tarik pasar ini.
Meskipun LG menarik diri, jumlah pabrikan yang merilis kendaraan listrik justru semakin banyak, termasuk kendaraan hybrid dan plug-in hybrid. Hal ini menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Indonesia.
Potensi Produksi Kendaraan Listrik Indonesia
Berikut data potensi produksi kendaraan listrik di Indonesia berdasarkan data Kemenperin:
- Motor listrik: 2,28 juta unit
- Mobil listrik: 70,6 ribu unit
- Bus listrik: 3,1 ribu unit
Data ini menunjukkan potensi besar Indonesia dalam menjadi pusat produksi kendaraan listrik di Asia Tenggara. Dukungan pemerintah dan investasi yang terus mengalir akan semakin memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Ke depannya, pemerintah perlu terus memberikan insentif dan dukungan bagi pengembangan industri baterai dan kendaraan listrik. Peningkatan infrastruktur pengisian daya (charging station) juga sangat penting untuk mendukung adopsi kendaraan listrik oleh masyarakat. Dengan begitu, Indonesia dapat mencapai target elektrifikasi kendaraan bermotor dengan lebih cepat dan efisien.