Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Mayjen TNI (Purn.) Bachtiar Utomo, mengungkapkan optimismenya terhadap World Muslim Scouts Jamboree (WMSJ) 2025 di Bumi Perkemahan Cibubur. Ia yakin acara ini akan menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk memperkenalkan citra Islam yang damai dan toleran kepada dunia internasional.
Pernyataan optimisme tersebut disampaikan Bachtiar saat menerima audiensi panitia WMSJ di Kantor Kwarnas, Jakarta, Rabu (23/4). Ketua Panitia, Riza Azhari, melaporkan bahwa persiapan acara yang juga merayakan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor telah mencapai 60 persen. Antusiasme peserta dari luar negeri juga sangat tinggi.
Lebih dari 11 ribu peserta dari berbagai negara telah mendaftar hingga saat ini. Jambore ini bukan hanya perayaan milad Gontor, tetapi juga momentum penting bagi Indonesia untuk menunjukkan nilai-nilai Islam yang beradab, bersatu, dan modern kepada dunia. Acara ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata penerapan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Potensi WMSJ 2025 bagi Indonesia
WMSJ 2025 memiliki potensi besar untuk meningkatkan citra Indonesia di mata dunia. Tidak hanya sebagai tuan rumah yang sukses, tetapi juga sebagai negara yang mampu mengorganisir acara internasional berskala besar dengan baik. Suksesnya acara ini akan berdampak positif terhadap pariwisata dan perekonomian Indonesia.
Selain itu, WMSJ 2025 dapat menjadi wadah untuk mempererat hubungan diplomasi dengan berbagai negara, khususnya negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Pertukaran budaya dan pengetahuan antar peserta dari berbagai negara juga akan memperkaya khazanah budaya Indonesia.
Aspek Pendidikan dan Kebudayaan
Bachtiar menekankan pentingnya mengintegrasikan aspek pendidikan dan kebudayaan dalam WMSJ 2025. Ia menyarankan agar panitia memasukkan agenda pentas budaya malam hari untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada peserta asing. Hal ini akan menumbuhkan rasa bangga dan nasionalisme di kalangan peserta muda.
Pentas budaya tersebut dapat menampilkan beragam kesenian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Bukan hanya pertunjukan seni, tetapi juga dapat dikombinasikan dengan workshop atau kelas singkat yang memperkenalkan lebih dalam keragaman budaya Indonesia. Ini akan memberikan pengalaman yang berkesan bagi para peserta.
Nilai-nilai Kepramukaan
Bachtiar juga mengingatkan pentingnya nilai-nilai dasar kepramukaan, seperti disiplin, kerja sama, dan mentalitas positif, dalam setiap aktivitas jambore. Pendidikan kepramukaan yang komprehensif harus mencakup aspek kognitif, afektif, dan fisik secara seimbang.
Aspek kognitif meliputi ilmu pengetahuan dan keterampilan praktis. Aspek afektif mencakup pembentukan nilai dan sikap positif, sedangkan aspek fisik berfokus pada kebugaran dan daya tahan. Ketiga aspek ini harus terintegrasi dengan baik untuk membentuk generasi muda yang berkarakter, terampil, dan sehat.
Kesuksesan WMSJ 2025
Kesuksesan WMSJ 2025 bergantung pada persiapan yang matang dan kolaborasi yang baik antar berbagai pihak. Kwarnas berharap acara ini menjadi tonggak penting dalam sejarah kepramukaan Indonesia dan menunjukkan kontribusi Indonesia di kancah global.
Dengan melibatkan berbagai organisasi pramuka muslim dunia, WMSJ 2025 diharapkan dapat menjadi platform untuk memperkuat persatuan dan kesatuan umat Islam global. Acara ini juga akan menjadi contoh nyata bagaimana Islam dapat menjadi agama yang damai, toleran, dan memberikan kontribusi positif bagi dunia.
WMSJ 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 9–14 September 2025, harus menjadi acara yang berkesan bagi semua peserta. Bukan hanya sebagai jambore biasa, tetapi juga sebagai pertemuan akbar yang mempersatukan pemuda muslim dunia dalam semangat persaudaraan, kerjasama, dan perdamaian.