Sumpah Pemuda Bukanlah Sampah Pemuda

Foto : Pratiwi Madi, Sekretaris DPC GMNI Kota Gorontalo/DetikCoy (PT. Pena Data Media).

Penulis: Pratiwi Madi, Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Gorontalo.

Refleksi Hari Sumpah Pemuda

DetikCoy.com - Sumpah Pemuda merupakan peristiwa yang mengawali pergerakan pemuda dalam kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini merupakan kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Pemuda mencetuskan ikrar tersebut bukan tanpa sebab tetapi dengan adanya keinginan bersama yang terbungkus dalam rasa senasib sepenanggungan sebagai satu bangsa, tanah air, dan bahasa sehingga menjadi komitmen bersama. Dengan semangat sumpah pemuda, pergerakan pemuda sebagai tulang punggung perjuangan bangsa telah menorehkan catatan emas bagi bangsa ini yang salah satunya ditandai dengan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Pemuda sebagai generasi penerus bangsa, tidak bisa dianggap remeh ataupun sebelah mata, kita bisa lihat peran pemuda dari sejarahnya. Sejarah kepemudaan di Indonesia telah menorehkan tinta emasnya dan ini bisa dijadikan inspirasi bagi pemuda saat ini, momentum sejarah kepemudaan dimulai sejak sebelum kemerdekaan dan pasca kemerdekaan. Pertama, Pada tahun 1908 ada peristiwa Kebangkitan Nasional yang dipelopori oleh Organisasi Boedi Oetomo dengan fokus utama mencerdaskan kaum tertindas dengan cara memberikan pendidikan, dari gerakan ini kemudian muncul golongan terpelajar sebagai motor penggerak perjuangan melawan penjajah, pelakunya adalah kaum pemuda.

Pemuda Pancasila seharusnya menjadi Pemuda Pelopor yang mempelopori pelaksanaan implementasi dari nilai-nilai Pancasila. Peran penting kaum muda sebagai generasi dan tulang punggung bangsa dan negara Globalisasi merupakan suatu keniscayaan yang harus kita terima guna meningkatkan kualitas pembanguanan di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Akibat negatif dari arus globalisasi juga berdampak, sudah banyak kasus contoh peredaran narkoba, seks bebas, geng motor, bully di kalangan pemuda dan masih banyak contoh kasus lainnya akibat globalisasi yang tidak mampu difilter oleh kaum pemuda, tidak sedikit dari mereka sebagai pelaku dan pengguna. Hal ini tidak sesuai dengan jiwa dan budaya bangsa Indonesia yang senantiasa memegang teguh nilai-nilai Pancasila.

Di Hari Sumpah Pemuda haruslah menjadi momentum untuk instropeksi diri. Pasalnya, setelah diamati, terdapat banyak perbedaan antara pemuda masa kini dengan pemuda zaman dahulu terlebih dalam memaknai sumpah pemuda. Makna sumpah pemuda di kalangan milenial saat ini hanya sebatas libur nasional. Banyak pemuda yang lupa, bahwa ada makna besar dibalik kata “sumpah”. Sumpah yang berarti janji tidak sepatutnya hanya mereka ucap secara lisan saja, melainkan harus benar-benar diresapi sampai hati nurani, hendaknya para pemuda kembali menyatukan visi, misi dan tujuan kedepan untuk terus berjuang mengisi kemerdekaan

Ada ungkapan yang diucapkan Sang Proklamator Ir. Soekarno, 

“Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia".

Kata-kata itu menunjukkan harapan bahwa masa depan sebuah peradaban atau bangsa itu ditentukan oleh para generasi muda saat ini.***

إرسال تعليق

Berikan komentar yang sifatnya membangun agar situs ini semakin berguna bagi masyarakat luas.

- Advertisment -

- Advertisment -