Program Guru Penggerak merupakan program pengembangan profesionalisme guru yang dirancang untuk mencetak pemimpin pembelajaran di sekolah. Salah satu modul penting dalam program ini adalah Modul 3, yang fokus pada kepemimpinan guru dalam berbagai aspek pengelolaan sekolah.
Modul 3 terbagi menjadi tiga sub-modul utama, masing-masing membahas aspek kepemimpinan yang krusial bagi seorang guru penggerak. Ketiga sub-modul ini saling berkaitan dan melengkapi, membentuk pemahaman holistik tentang peran guru sebagai pemimpin pembelajaran yang efektif dan berdampak.
Modul 3.1: Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
Sub-modul ini menekankan pentingnya integritas dan etika dalam pengambilan keputusan. Calon Guru Penggerak (CGP) diajak untuk memahami sekolah sebagai institusi pembentuk karakter, dan bagaimana nilai-nilai kebajikan menjadi landasan dalam setiap keputusan yang diambil.
CGP dilatih untuk menganalisis dilema etika, mengidentifikasi berbagai paradigma, dan memilih prinsip-prinsip yang sesuai untuk mencapai solusi yang bijak dan adil. Proses ini mendorong refleksi diri, berpikir kritis, dan kreativitas dalam menghadapi tantangan kepemimpinan.
Selain itu, CGP juga mempraktikkan pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan dalam simulasi atau studi kasus yang relevan dengan konteks sekolah. Hal ini bertujuan untuk mengasah kemampuan mereka dalam menerapkan teori ke dalam praktik nyata.
Praktik Pengambilan Keputusan
Praktik ini meliputi identifikasi dilema, analisis berbagai perspektif, pertimbangan nilai-nilai kebajikan, dan pemilihan tindakan yang etis dan bertanggung jawab. CGP didorong untuk mengkaji dampak keputusan mereka terhadap semua pemangku kepentingan.
Modul 3.2: Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
Sub-modul ini berfokus pada pengelolaan sumber daya sekolah secara efektif dan efisien. CGP belajar menganalisis aset sekolah, baik yang berupa sumber daya manusia, sarana prasarana, maupun keuangan.
Mereka didorong untuk berpikir kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Contohnya, merancang ulang ruang kelas yang kurang optimal menjadi ruang belajar yang lebih inspiratif dan nyaman.
Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-Based Community Development) menjadi pendekatan kunci dalam memaksimalkan potensi sekolah. CGP belajar mengidentifikasi kekuatan yang ada dan mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan sekolah.
Contoh Penerapan di Sekolah
Misalnya, mengubah gudang yang tidak terpakai menjadi perpustakaan mini, atau memanfaatkan lahan kosong untuk membuat taman sekolah yang asri dan edukatif. Ini membantu meningkatkan lingkungan belajar yang positif.
Modul 3.3: Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid
Sub-modul ini menekankan pentingnya kepemimpinan murid dan kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila. CGP mempelajari bagaimana menciptakan lingkungan sekolah yang memberdayakan siswa.
Konsep suara, pilihan, dan kepemilikan murid menjadi fokus utama. CGP menganalisis bagaimana suara, pilihan, dan kepemilikan murid dipertimbangkan dalam berbagai program sekolah (intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler).
Mereka diajak untuk merancang strategi yang melibatkan komunitas dalam program sekolah untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid. Kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat sekitar sekolah juga menjadi bagian penting dalam modul ini.
Melibatkan Komunitas
Melibatkan komunitas dapat berupa kerjasama dengan orang tua dalam kegiatan belajar, mengajak tokoh masyarakat untuk berbagi pengalaman, atau melibatkan siswa dalam kegiatan sosial di lingkungan sekitar sekolah.
Secara keseluruhan, Modul 3 Guru Penggerak memberikan bekal yang komprehensif bagi para guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang efektif, berintegritas, dan berdampak positif bagi perkembangan siswa dan sekolah.