Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melakukan pelantikan sejumlah pejabat tinggi di lingkungan Kementerian ESDM dan SKK Migas pada Senin, 28 April 2025. Pelantikan ini merupakan langkah strategis dalam upaya pemerintah meningkatkan produksi migas dan mencapai swasembada energi.
Salah satu pejabat yang dilantik adalah Ibnu Suhendra sebagai Badan Pengawas Internal SKK Migas. Latar belakang Ibnu sebagai perwira tinggi Polri dengan pengalaman di BNPT dinilai sangat relevan. Pengalamannya dalam penindakan dan pembinaan kemampuan, khususnya dalam menangani terorisme, diharapkan dapat membantu memberantas praktik ilegal drilling.
Pengangkatan Ibnu Suhendra: Strategi Pencegahan Ilegal Drilling
Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya peran Ibnu Suhendra dalam pengawasan dan optimalisasi program peningkatan lifting migas. Praktik ilegal drilling selama ini menjadi kendala serius dalam upaya mencapai target produksi. Ketegasan dan pengalaman Ibnu dalam menangani operasi-operasi sensitif diharapkan mampu mengatasi tantangan ini.
Lebih lanjut, Menteri Bahlil menjelaskan bahwa pengangkatan Ibnu juga bertujuan untuk menindak tegas pelaku ilegal drilling. Ibnu, yang pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, dikenal sebagai sosok yang tegas dan berpengalaman dalam menangani kasus-kasus yang kompleks dan membutuhkan tindakan tegas.
Dengan pengalamannya sebagai jenderal bintang dua yang sebelumnya bertugas menangkap teroris di BNPT, Bahlil optimis Ibnu mampu menangani praktik ilegal drilling yang merugikan negara. Ini menandakan komitmen pemerintah untuk memberantas kegiatan ilegal tersebut.
Profil Ibnu Suhendra: Perwira Tinggi Polri yang Berpengalaman
Ibnu Suhendra, kelahiran 31 Maret 1971, merupakan lulusan Akpol 1993 dengan latar belakang Reserse. Sebelum menjabat sebagai Badan Pengawas Internal SKK Migas, ia menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Intelijen Densus 88 AT Polri. Pengalamannya yang luas di bidang intelijen dan penindakan hukum menjadikannya figur yang tepat untuk posisi tersebut.
Penunjukan Ibnu bukan hanya sekadar pengisian posisi, melainkan strategi pemerintah untuk memberantas praktik ilegal drilling secara efektif. Dengan latar belakangnya yang mumpuni, diharapkan Ibnu dapat membawa perubahan signifikan dalam pengawasan sektor migas.
Pelantikan Pejabat Lain di Kementerian ESDM
Selain Ibnu Suhendra, pelantikan juga meliputi Sunindyo Suryo Herdadi sebagai Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM. Sunindyo sebelumnya menjabat sebagai Kepala Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan, Badan Geologi.
Pelantikan juga mencakup Upik Jamil sebagai Sekretaris di Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM. Upik sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Umum di Sekretariat Jenderal. Kedua penunjukan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat struktur organisasi dan meningkatkan kinerja Kementerian ESDM.
Perbaikan Regulasi dan Optimalisasi Produksi Migas
Selain pelantikan pejabat, pemerintah juga berfokus pada perbaikan regulasi untuk melegalkan sumur-sumur migas yang dikelola masyarakat. Langkah ini bertujuan untuk mengintegrasikan produksi migas dari masyarakat ke dalam sistem nasional, sehingga dapat meningkatkan lifting secara signifikan.
Dengan melegalkan sumur-sumur tersebut, diharapkan produksi migas masyarakat dapat diakui dan dibeli oleh Pertamina dengan harga yang pantas. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan lifting nasional menuju swasembada energi.
Secara keseluruhan, pelantikan pejabat dan rencana perbaikan regulasi ini menandai langkah konkret pemerintah dalam upaya meningkatkan produksi migas dan mencapai swasembada energi. Komitmen pemerintah untuk memberantas ilegal drilling dan mengintegrasikan produksi migas masyarakat menjadi kunci keberhasilan strategi ini.