Investasi Prabowo Tembus Rp452 Triliun: DPR Tekankan Peran Danareksa

oleh

Komisi VI DPR RI memberikan apresiasi terhadap capaian investasi Indonesia pada triwulan I 2025 yang mencapai angka fantastis, yaitu Rp452,8 triliun. Angka ini menunjukan peningkatan signifikan sebesar 23,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Keberhasilan ini dinilai sebagai langkah awal yang baik bagi Indonesia dalam memperkuat posisinya di rantai pasok global.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Amin AK, melihat capaian ini sebagai momentum penting di tengah gejolak ekonomi global. Indonesia harus mampu memanfaatkan situasi ini untuk menjadi pemain kunci dalam rantai pasok internasional. Pemerintah sendiri menargetkan total investasi sebesar Rp1.905,6 triliun pada tahun 2025, didukung oleh upaya perbaikan iklim usaha dan penguatan tata kelola.

Peran Strategis Danantara dalam Penguatan Investasi Nasional

Amin AK juga menyoroti peran penting Danantara, holding BUMN investasi yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto. Ia berharap Danantara dapat menjadi lokomotif penggerak investasi nasional, dengan menerapkan prinsip good and clean governance (GCG) secara konsisten. Keberhasilan Danantara dalam mendorong investasi strategis, hilirisasi industri, dan transisi energi akan menjadi kunci transformasi ekonomi nasional.

Komitmen terhadap GCG menjadi faktor penentu keberhasilan Danantara. Penerapan prinsip ini sangat penting untuk menarik kepercayaan investor dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia. Reformasi tata kelola yang bermula dari internal Danantara akan menjadi contoh bagi perusahaan lain dan meningkatkan kepercayaan investor secara keseluruhan.

Danantara diharapkan mampu mewujudkan sistem investasi yang efisien, terukur, dan berbasis risiko. Hal ini akan menjadi simbol keseriusan Indonesia dalam memperbaiki iklim investasi dan menarik investasi asing secara berkelanjutan. Transparansi dan akuntabilitas menjadi hal krusial dalam membangun kepercayaan dan menarik minat investasi jangka panjang.

Mengatasi Deindustrialisasi dan Penguatan Strategi Industri

Amin AK juga menyoroti tantangan deindustrialisasi di Indonesia, ditandai dengan penurunan kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB, melemahnya penyerapan tenaga kerja, dan meningkatnya ketergantungan pada impor. Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan strategi industri yang komprehensif dan terintegrasi.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas utama. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan vokasi akan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia dan menarik minat investor untuk berinvestasi di sektor manufaktur. Selain itu, Indonesia perlu memposisikan diri sebagai basis produksi yang handal untuk pasar global, didukung oleh infrastruktur yang memadai dan regulasi yang kondusif.

Investasi yang masuk harus mampu mendorong alih teknologi dan kolaborasi dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini akan meningkatkan nilai tambah ekspor dan memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar internasional. Danantara diharapkan mampu memimpin upaya penguatan strategi industri dan tata kelola, sehingga Indonesia dapat menjadi pemain utama, bukan hanya pelengkap, dalam rantai pasok global.

Kesimpulan

Capaian investasi triwulan I 2025 menunjukkan potensi besar Indonesia. Namun, keberhasilan ini perlu dijaga dan ditingkatkan melalui perbaikan tata kelola, penguatan strategi industri, dan pengembangan SDM yang berkualitas. Peran Danantara sebagai holding BUMN investasi sangat krusial dalam mewujudkan hal tersebut. Dengan komitmen yang kuat terhadap GCG dan strategi yang tepat, Indonesia mampu menjadi pemain utama di panggung ekonomi global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.