Indonesia Aman dari Krisis Energi? Ini Penjelasannya

oleh

Pemerintah Indonesia optimistis iklim investasi sektor hulu migas tengah mengalami peningkatan positif. Hal ini ditandai dengan kebijakan yang kembali memberikan opsi skema *cost recovery* dalam kontrak bagi hasil migas. Skema ini diharapkan mampu meningkatkan daya tarik investasi dan mendorong eksplorasi serta peningkatan produksi migas.

Kebutuhan energi fosil dalam dekade mendatang masih cukup besar di Indonesia. Eksplorasi migas, karenanya, tetap krusial untuk memenuhi kebutuhan energi nasional dan mencegah krisis energi. Sumber daya alam migas Indonesia yang melimpah seharusnya mampu menjamin ketahanan energi dalam negeri.

Faktor Pendukung Investasi Hulu Migas

Meskipun menghadapi berbagai kendala, industri migas Indonesia masih menarik bagi investor. Pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan, baik dari sisi regulasi maupun *fiscal term*, untuk mengakomodasi kebutuhan investor. Tercatat adanya peningkatan minat investasi, ditunjukkan oleh 24 *joint study* yang sedang berlangsung.

Namun, upaya peningkatan daya saing industri hulu migas tidak boleh berhenti di situ. Perbaikan *term and condition*, penyempurnaan regulasi, dan koordinasi yang solid antar pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, sangat penting untuk menarik lebih banyak investasi.

Perbaikan Regulasi dan Insentif

Salah satu strategi untuk meningkatkan daya saing adalah memberikan peluang bagi hasil yang lebih besar kepada kontraktor, khususnya di lapangan-lapangan *frontier*. Lapangan-lapangan *frontier*, seperti area laut dalam dan area dengan topografi menantang, memerlukan insentif yang lebih besar mengingat aksesibilitas dan biaya eksplorasi yang lebih tinggi serta risiko yang lebih besar.

Dari 128 cekungan migas di Indonesia, sekitar 65 cekungan masih belum dieksplorasi. Cekungan-cekungan ini berpotensi menyimpan cadangan hidrokarbon yang besar. Anggaran sebesar USD 300 juta telah disiapkan untuk kegiatan eksplorasi di area terbuka, menunjukkan komitmen untuk mengeksplorasi potensi tersebut.

Tantangan dan Peluang

Meskipun optimis, perlu diingat bahwa daya saing industri hulu migas Indonesia juga harus bersaing dengan penawaran dari negara-negara lain. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan daya saing harus terus dilakukan secara berkelanjutan.

Salah satu aspek penting adalah memberikan fleksibilitas dalam *fiscal term*, yang disesuaikan dengan tingkat risiko masing-masing wilayah kerja. Wilayah kerja dengan risiko tinggi (high risk) misalnya, memerlukan *fiscal term* yang lebih fleksibel untuk menarik investor.

Peran Investor Asing

Perusahaan energi internasional seperti PETRONAS, misalnya, menunjukkan komitmennya untuk berinvestasi jangka panjang di Indonesia. Beberapa faktor kunci yang dipertimbangkan investor asing meliputi kemudahan berbisnis, stabilitas nasional, kebijakan fiskal, dan kepastian hukum.

Indonesia memiliki keunggulan berupa letak geografis yang strategis dan sumber daya alam yang melimpah. Tantangan utamanya adalah bagaimana memaksimalkan potensi tersebut untuk menarik investasi dan memajukan sektor hulu migas.

Dengan meningkatkan daya saing, Indonesia berpeluang menjadi tujuan investasi yang menarik bagi pemain energi global, mendorong investasi jangka panjang dan memastikan ketahanan energi nasional. Perbaikan berkelanjutan dalam regulasi, insentif, dan koordinasi antar pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilannya.