Foto : Iklima |
Air yang merupakan kebutuhan sehari-hari, menjadi salah satu masalah yang ada di desa Lakuan Buol, terkhusus kebutuhan akan air bersih yang ada di desa Lakuan Buol, karena begitu banyak masyarakat atau penduduk yang ada di desa Lakuan Buol maka makin banyak juga yang membutuhkan air bersih tersebut. Akan tetapi air bersih di desa akuan Buol tidak berjalan dengan baik sehingga menyulitkan masyarakat akan air bersih.
Ketersediaan akan air bersih sangat dibutuhkan masyarakat yang berada di desa Lakuan Buol, namun air bersih yang sangat di butuhkan oleh masyarakat tidak berjalan seperti keinginan masyarakat, dikarenakan pipa dan intake air bersih tersebut mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga sulit untuk diperbaiki kembali karena pipa dan intake air tersebut hanyut terbawah aliran sungai yang sangat deras akitbat banjir yang terjadi di perairan sungai desa Lakuan Buol.
Pemerintah desa Lakuan Buol telah menyediakan kelompok petugas yang mengelola atau mengawasi pipa air bersih dan saluran tempat berjalannya pipa air bersih. Menurut petugas pengawas pengelola air bersih bahwa beberapa pipa pada saluran air mengalami kebocoran, namun pipa tersebut belum di perbaiki oleh kelompok petugas pengelola air bersih, karena antara petugas yang satu dan yang lainnya masih saling mengharap antara satu petugas dan yang lainnya, sehingga pipa aliran air bersih tersebut mengalami semakin parah kerusakannya karena tidak ada usaha perbaikan dari petugas pengelola pipa air bersih tersebut.
Pemerintah desa telah membuat struktur pengelolaan air bersih di desa Lakuan Buol, tetapi kesalahan dari pemerintah desa ialah tidak membagi tugas masing-masing antara para petugas pengelola pengawasan pipa saluran air bersih, sehingga para petugas saling mengharap antara petugas yang satu dan yang lainnya, apa bila pemerintah telah membagi masing-masing tugas anggota pengelola air bersih mungkin para kelompok petugas pengelola atau pengawas air bersih tidak saling mengharap untuk memperbaiki pipa tersebut, karena pemerintah telah membagi tugas masing-masing dari anggota kelompok pengelola atau pengawas pipa air bersih tersebut. Akibat dari saling mengharap antar petugas, masyarakat lah yang merasakan imbasnya karena kesulitan untuk mendapkan air bersih tersebut, masyarakat yang dulunya sangat dekat dengan sumber air sekarang kini merasakan jauh dari sumber air bersih sehingga masyarakat pengguna manfaat air bersih mengalami kesulitan akan air bersih itu sendiri.
Ada pun terjadinya kesalahan pada saat pemasangan intake air bersih di desa Lakuan Buol, ketika terjadinya banjir aliran sungai meluas dan menjadi dua aliran sehingga intake air bersih berada di tengah aliran sungai tersebut, kemudian adanya banjir susulan yang menyebabkan intake dan pipa hanyut terbawah banjir.
Seharusnya sebagai masyarakat yang butuh akan air minum, kita harus berpartisipasi dalam menjaga aliran air bersih, bukan hanya petugas pengelola saja yang menjaga dan mengelola air bersih tersebut, kita sebagai masyarakat yang butuh akan air bersih harus memiliki kesadaran diri akan menjaga dan mengelola air bersih tersebut dengan baik.
Adapun upaya dari pemerintah untuk merencanakan kembali pembangunan infrastruktur air bersih, direncanakan pada tahun 2020 ini. Namun di rencanakan kembali dana pamsimas seiring dengan dana desa direncanakan bahwa perairannya bukan lagi air bersih melainkan sumur suntik.
Untuk menjalankan kembali air bersih tersebut di programkan tahun 2020 ini dengan tabu anggaran 500 juta namun terhalang dengan covid-19, dana yang di peruntukkan untuk pembangunan kembali infrastruktur air atau sumur suntik di alihkan ke bantuan Covid-19 tetapi akan diupayakan kembali 2021 dengan penganggaran pamsimas seiring dengan dana desa.
Hal lain yang harus dibangun atau di bentuk ialah partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air bersih, pemerintah seharusnya banyak-banyak bersosialisasi kepada masyarakat untuk mengajak masyarakat “mari sama-sama menjaga dan mengelola air bersih yang ada di desa Lakuan Buol ini. Ini bukan hanya tanggung jawab kelompok petugas pengelola air bersih melainkan tanggung jawab kita bersama untuk menjaga kelangsungan air bersih tersebut. Partisipasi masyarakat desa Lakuan Buol akan pengelolaan air bersih masih terbilang kurang akan sosialisasi mengenai ketersediaan air bersih tersebut.
Kesimpulan
Air memang sangat di butuhkan oleh manusia terkhusus air bersih baik digunakan untuk mandi,mencuci bahkan untuk dimasak dan dikonsumsi danjuga untuk keperluan lainnya, bukan hanya manusia, tumbuh-tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya juga sangat butuh akan ketersedian air.
Dari permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa, di harapkan kepada para petugas yang memasang dan menempatkan intake air bersih, agar terlebih dahulu melihat kondisi sungai dan dan mengamati apabila terjadi banjir sungai tersebut tidak akan terbagi menjadi dua aliran sungai, dan kedepannya agar lebih berhati-hati pada saat pemasangan intake.
Terkhusus masyarakat Desa Lakuan Buol, kita sebaiknya menjaga pipa dan aliran air bersih bersama-sama bukan hanya tugas dari kelompok petugas penjaga pipa air bersih saja, melainkan kita sebagai masyarakat yang sangat membutuhkan air sehari-hari harus ikut berpartisipasi juga dalam menjaga air bersih tersebut, karena kita sendiri yang merasakan dan menikmati air bersih tersebut, dan kita juga yang merasakan kesulitan akan air bersih tersebut.
Penulis : Iklima
Mahasiswa Ilmu Hukum Kemasyarakatan (IHK)
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Universitas Negeri Gorontalo